Menangis tidak akan pernah menyelesaikan
yang bisa hanyalah perubahan
dan bisa atau tidak perubahan itu terjadi
tergantung niat...
pada hati..pikiran..dan jiwa....
semoga tidak sakit....
keluarlah dari kebiasaan
demi perubahan yang diharuskan....
Saturday, 9 March 2013
HINA
Tuli..bisu...buta..
tidak mengerti bagaimana menerima sinyal
bodoh memaknakan suara
dan idiot dalam melihat kenyataan
yang ada hanyalah pemandangan fana dan kenegatifan yang melihat kekurangan
dengan standar kesempurnaan yang sudah melewati batas kenormalan
tanpa bisa menyeimbangan keadaan yang sudah tersedia
sungguh tolol tidak bersyukur
pendosa yang sepertinya sakit dan gila
hati mati terkunci pada kutukan masa lalu yang terlupakan
ntah darimana timbul
tersandung pada batu yang sama
luka tak sembuh hingga bernanah
hingga tak memahami mengapa dan dimana
menghilang dan menghindari pun tak menyelesaikan
karena telah menjadi durhaka
merasa telah terlambat
berpikir tak kan mungkin bisa
memutuskan sendiri tanpa pernah memulai berbicara
namun ketika berbicara emosi telah menjadi keras
terlalu keras hingga memantulkan semua rangsangan ragawi yang normalnya dapat menyentuh indra
perasaan sepertinya semakin tewas karena telah dibekukan pada waktu yang salah
sulit memecahkan keheningan
yang ada hanyalah kekanakan yang sombong
sok menjadi dewasa
padahal kopong dan kosong
berduel pada ketidakpastian dan terperosok pada ketidakjelasan
pada akhirnya kembali pada ketololan
ingin berubah ternyata terhenti pada fase perih yang di lubuk belum terobati
gumamam makian karena tak bisa melembut
teriakan putus asa karena ketakutan
tangisan tanpa alasan ternyata memang salah
berselimut keangkuhan menjadi semakin jatuh
belum dapat sembuh...
masih gila ternyata..
mencari cara untuk melunakkan hati
pada jiwa-jiwa yang rapuh..yang
mudah mengais pada kesenenangan semata
dan pencari kesempurnaan yang semu
B.E.G.O
tidak mengerti bagaimana menerima sinyal
bodoh memaknakan suara
dan idiot dalam melihat kenyataan
yang ada hanyalah pemandangan fana dan kenegatifan yang melihat kekurangan
dengan standar kesempurnaan yang sudah melewati batas kenormalan
tanpa bisa menyeimbangan keadaan yang sudah tersedia
sungguh tolol tidak bersyukur
pendosa yang sepertinya sakit dan gila
hati mati terkunci pada kutukan masa lalu yang terlupakan
ntah darimana timbul
tersandung pada batu yang sama
luka tak sembuh hingga bernanah
hingga tak memahami mengapa dan dimana
menghilang dan menghindari pun tak menyelesaikan
karena telah menjadi durhaka
merasa telah terlambat
berpikir tak kan mungkin bisa
memutuskan sendiri tanpa pernah memulai berbicara
namun ketika berbicara emosi telah menjadi keras
terlalu keras hingga memantulkan semua rangsangan ragawi yang normalnya dapat menyentuh indra
perasaan sepertinya semakin tewas karena telah dibekukan pada waktu yang salah
sulit memecahkan keheningan
yang ada hanyalah kekanakan yang sombong
sok menjadi dewasa
padahal kopong dan kosong
berduel pada ketidakpastian dan terperosok pada ketidakjelasan
pada akhirnya kembali pada ketololan
ingin berubah ternyata terhenti pada fase perih yang di lubuk belum terobati
gumamam makian karena tak bisa melembut
teriakan putus asa karena ketakutan
tangisan tanpa alasan ternyata memang salah
berselimut keangkuhan menjadi semakin jatuh
belum dapat sembuh...
masih gila ternyata..
mencari cara untuk melunakkan hati
pada jiwa-jiwa yang rapuh..yang
mudah mengais pada kesenenangan semata
dan pencari kesempurnaan yang semu
B.E.G.O
Sunday, 10 February 2013
Subscribe to:
Posts (Atom)