Wednesday, 12 October 2011

NoNe

Hentakan menit malam mengikuti dengan dinginnya
Tidak peduli akan degupan hati yang meresahkan raga
Nelangsa sendiri memeluk sukma ketidaktenangan
Ah, Norma normal bertabuh asa dilema mencekam
Dinding menakuti merayapi disamping retakan tak berpijak
Tanpa gelombang rasa tanpa topeng emosi
Disuarakan sebagai hampa
Didiamkan sebagai bongkahan kotak bisikan
Tidak, tidak..acuhkan saja godaan
biarkan pikuk berhamburan, berantakan

Hei, keadaan tarian mematung patah
tak indah namun berseni
ada gemuruh sepi mengundang
tak pula berarti tetapi dapat memeluk makna
taketik dagedik dak dak taktak
liar mengamati bersembunyi dalam gerakan
elokan putaran semu memuja meragu
membuyarkan warna melamunkan kekinian

Gemerisik raga rupa berkelambu
bertapak ringan merasuki berpendar
dorongan cerminan tombol-tombol hitam
pita tertawa dalam simpulan mati
kaku hambar kelabu
doom dhoom deru berlabuh
terhampar terlepas bisu
tergeletak menatap berharap
usai tertutup selesai

No comments:

Post a Comment