kusadar orang melirikku, cemburu...
kumanfaatkan benteng itu untuk memunculkan senyuman, bahagia...
kuterketuk betapa beruntungnya aku dengan segala apa yang kumiliki..
jika kunikmati, ini adalah hidangan sangat mewah bertabur ceria..
namun saat ini aku belum bisa menerima ketotalan kekurangan diri
salahku, ini membawa energi berbahaya, beracun...
hawa tak pernah puas dengan kaeadaan yang tak tersentuh,
memudarkan indahnya ikatan yang telah terbentuk..
Tuhaaan...dosaku perasan in ibelum hilang, apalagi dalam kesepianku..
mengingat begitu sulit melepas butir-butir ke-aku-an dan mengganti buah pikiran
#tidak mudah memang
tetapi pelan-pelan aku berubah menjadi manusia yang hangat
aku lebih longgar terhadap kekakuan itu
menjadi lebih leluasa terhadap tubuh dan lingkungan ini
karena lingkungan semua ini adalah pinjaman untuk dinimkati
Tuhan aku selalu bersama melekat setiap saat
tiffani ivo sabrina
No comments:
Post a Comment