Monday, 2 January 2012

My Heart, Mind and Soul

Heart
Mengelabuhi tak ingin jujur 
merangkum menyimpan segala gelap
menahan kelemahan menidurkan rasa
memijit kelelahan sendiri tanpa bersandar
hanya menatap pelukan sang alam
mengekor titik perbatasan menguji kerapuhan
Kala batas terserang hamburan emosi
tubuh memanggul tegak tidak melepaskan pegangan
mengikuti kekuatan diri tanpa gemetar
lapak menghilang cahaya meredup
terbiasa menghampakan telusuran waktu
namun detik pernah terkuak topeng selalu berhasil tertawa
melawan pergulatan tak kunjung disembuhkan
penuh sesak menggelepar tersembunyi
tersenyum masocis berhasil memerankan
walau senyum sempat miris diam
konsep diri masih dijaga sang Pengasih
hingga persona masih kenormalan
tanpa ampun terus mengais pasangan hati ini

Pikiran
otak tak pernah berhenti berpikir
dari hal-hal kecil hingga hal-hal besar
bagiku awal langkah adalah sugesti pikiran yang sering berbahaya
menyakitkan, menakutkan, menjerumuskan
memusuhi, memerangi, menenggelamkan
penuh kenegatifan
membongkar logika tanpa dasar
menggerakan badan bertameng
berpaling mengutakan keutamaan
melipat hati mengacuhkan diri
menghancurkan
namun positif adalah kepolosan ideal diri
egois demi kepuasan kesendirian
tak peduli tusukan yang terjadi
hanya memurnikan berpaling dari pilihan
menjadi kesatuan tubuh
Soul
mendengar dentingan piano merapikan rintihan yang berpencar
melantukan not kacau meracaukan hentakan sesak
menarikan bolero acak meluapkan kesenyapan
berputar, membungkuk, melengkung, menarik gravitasi
menepuk dentang detik tak berpijak hal-hal
hanya menggapai kebersamaan diri
heart and mind one soul
tidak terpaksa, tidak berkeras, tidak bergumam, tidak pula mengeluh
hanya ada diri bersama alam ketulusan
koma tertinggi, sesaat, untuk kembali menjadi pecahan

tiffani ivo sabrina

No comments:

Post a Comment