segala tingkatan selalu berbeda...
kenormalan..
kewajaran...
kebiasaan....
ritme.....
dont say sorry, all stuff are my fault
ur sorry hurt me so much, ]coz u reveal how messy situation i made...
i'm a sinner
terkadang tidak perlu disuarakan,
matamu telah berbicara banyak padaku..
aku memahami dan mendengarkanmu...
namun apa daya, keterbatasanku tak berada di sisimu
sayangku tak pernah terucap, hanya menatap...
menyapu garis batas jangkauan
bola mata menarik senyum tak berani memeluk...
nyata merindu..
bersamamu kebimbangan menyapa..
mejauhimu perih terasa
kotak memori itu telah merapuh menjadi kerangka kayi,
namn tetap menjadi hiasan dalam tatapan
olahan hati tak dipungkiri memiliki bahasa tersendiri
terpisah namun melekat erat dengan emosi
wahai dirimu, bukalah kelambu itu...
kuingin bertemu...
ah bunyi itu menggemakan rebana malam
menguasai gelapnya sepi...
dan melabuhkan kerinduan pada sapuan rima...
No comments:
Post a Comment