syukurlah, jiwa telah kembali bersama tubuh yang penuh luka
#olahan hati tdak dipungkiri memiliki bahasa tersendiri
terpisah namun melekat erat dengan emosi
wahai dirimu, bukalah kelambu itu, kuingin bertemu
#bersamamu kebimbangan menyapa
menjauhimu perih terasa
kotak memori itu telah merapuh menjadi kerangka kayu, namun tetap menjadi hiasan dalam tatapan
ah bunyi itu menggemakan rebana malam
menguasai gelapnya sepi dan melabuhkan kerinduan pada sapuan rima
perlahan waktu menjawab sebagian dari perasaan ituwalau butuh banyak pelarian dan perjalanannamun tidak salah menari dipersimpangantoh, pertanyaan itu tidak mendesak, tidak pula memaksaitu hanyalah sebongkah semburatan warna pink sesaatsementara, berupa pijakan putaran pengalamanhei, keterbatasan akan kekuatan itu ternyata semu dari diniding pikiranjujurlah, apapun memang menjadi mungkin jika mautapi titik mulanya adalah beratnya meninggalkan hal yang bagian jiwasisian untuk mengucakan "sayonara"kepada 'keinginan' terdahulutetapi...benar adanya bukti merajut fakta..melepas bukan hal mudah, terkadang menhabiskan banyak detik untuk menimbangmenit pun kala itu tidak cukupnamun ternyata saat rasa itu berbias pada kebiasaanmaka pola pikir membantu memantulkan logikagood bye half wing...thanks u for ur farewell
No comments:
Post a Comment